TAMAN SUCI SEROJA MERAH

TAMAN SUCI SEROJA MERAH
TAMAN SUCI SEROJA MERAH 1147
Showing posts with label terjemahan kitab. Show all posts
Showing posts with label terjemahan kitab. Show all posts

Saturday, 14 September 2013

Ketaqwaan penjelasan dari Al-Quran dan Hadith

(Sepertimana yang disusun dalam kitab Riyadh Us Saliheen)

Allah Ta'ala berfirman:

"Hai sekalian orang yang beriman, bertaqwalah engkau semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketaqwaan."
(Ali-Imran: 102)

Allah Ta'ala berfirman pula: "Maka bertaqwalah engkau semua kepada Allah sekuat-kuatmu."
(at-Taghabun: 16)

Ayat ini menjelaskan apa yang dimaksudkan dari ayat yang pertama.

Lagi Allah Ta'ala berfirman:

"Hai sekalian orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar -sesuai dengan apa yang sesungguhnya."
(al-Ahzab: 70)

Ayat-ayat yang berhubungan dengan perintah bertaqwa itu banyak sekali dan dapat dimaklumi.

Allah Ta'ala berfirman lagi:

"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan membuat untuknya jalan keluar -dari segala macam kesulitan- dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."
(at-Thalaq: 2-3)

Allah Ta'ala berfirman pula:

"Jikalau engkau semua bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan untukmu semua pembedaan -antara kebenaran dan kesalahan, juga menutupi kesalahan-kesalahanmu serta mengampuni dosamu dan Allah itu memiliki keutamaan yang agung." (al-Anfal: 29)

Ayat-ayat dalam bab ini banyak sekali dan dapat dimaklumi. Adapun Hadits-haditsnya ialah;

Pertama:

Dari Abu Hurairah r.a., katanya:

"Rasulullah s.a.w. ditanya:

"Ya Rasulullah, siapakah orang yang semulia-mulianya?"

Baginda s.a.w. bersabda:

"Iaitu orang yang bertaqwa diantara engkau semua."

Orang-orang berkata: "Bukan ini yang kita tanyakan."

Baginda s.a.w, menjawab: "Kalau begitu ialah Nabi Yusuf, ia adalah Nabiyullah, putera Nabiyullah dan inipun putera Nabiyullah pula dan ini adalah putera khalilullah -kekasih Allah yakni bahwa Nabi Yusuf itu adalah putera Nabi Ya'qub putera Nabi Ishaq putera Nabi Ibrahim yaitu Khalilullah."

Orang-orang berkata lagi: "Bukan ini yang kita tanyakan."

Baginda s.a.w. menjawab pula:

"Jadi tentang orang-orang yang merupakan pelikan-pelikan -pembesar-pembesar- dari bangsa Arab yang engkau semua tanyakan padaku? Orang-orang yang merupakan pilihan diantara bangsa Arab itu di zaman Jahiliyah, itu pulalah yang merupakan orang-orang pilihan di zaman Islam, jikalau mereka mengerti hukum-hukum agama." (Muttafaq 'alaih).

Lafaz Faquhuu jika dibaca dengan didhammahkan qafnya adalah masyhur, tetapi ada yang mengatakan dengan mengkasrahkan qaf, lalu dibaca Faqihuu, artinya ialah 'mengerti akan hukum-hukum syara'."

Kedua:

Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya:

"Sesungguhnya dunia ini manis dan menghijau yakni lezat dan nyaman  dan sesungguhnya Allah itu menjadikan engkau semua sebagai pengganti di bumi itu, maka itu Dia akan melihat apa-apa yang engkau lakukan. Oleh karenanya, maka takutilah harta dunia dan takutilah pula tipu daya kaum wanita. Sebab sesungguhnya pertama-tama fitnah yang bercokol di kalangan kaum Bani Israil adalah dalam persoalan kaum wanita."
(Riwayat Muslim)

Ketiga:

Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohonkan padaMu akan petunjuk, ketaqwaan, menahan diri dari apa-apa yang tidak diperkenankan serta kekayaan hati."
(Riwayat Muslim)

Keempat:

Dari Abu Tharif, yaitu 'Adi bin Hatim Aththa'i r.a., katanya;

"Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda":

"Barangsiapa yang bersumpah atas sesuatu persumpahan, kemudian ia mengetahui hal yang keadaannya lebih menjurus kepada ketaqwaan terhadap Allah daripada persumpahan yang dilakukannya tadi, maka hendaklah mendatangi -memilih- ketaqwaan itu saja." (Riwayat Muslim)

Kelima:

Dari Abu Umamah yaitu Shuday bin 'Ajlan al-Bahili r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. berkhutbah dalam haji wada' -haji terakhir bagi beliau s.a.w. sebagai mohon diri, kemudian beliau s.a.w. bersabda:

"Bertaqwalah kepada Allah, kerjakanlah shalat lima waktumu, lakukanlah Puasa dalam bulanmu -Ramadhan, tunaikanlah zakat harta-hartamu dan taatilah pemegang-pemegang pemerintahanmu, maka engkau semua akan dapat memasuki syurga Tuhanmu."

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam akhir kitab bab shalat dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shahih.

Sunday, 13 November 2011

Keutamaan Berjihad

Allah Azza Wa Jalla berfirman:
"Orang-orang yang mukmin hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwanya dijalan (agama) Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar" (QSAl-Hujurat:15)

Dari Nukman bin Basyir ra, dia berkata: "Aku sedang berada di sebelah mimbar Rasulullah SAW. Seorang lelaki berkata: "Aku tidak peduli. Setelah Islam ini, aku hanya akan memberi minum kepada orang yang mengerjakan haji." Yang lain berkata: "Aku tidak peduli. Setelah Islam ini aku hanya akan membangunkan Masjidil Haram saja." Kemudian yang lain lagi mengatakan: "Jihad lebih utama dan apa yang kalian katakan itu." Maka Umar r.a membentak mereka dan berkata: "Janganlah kamu mengeraskan suaramu di sebelah mimbar Rasulullah SAW."

Ketika itu hari Jumaat. Setelah solat Jumaat, aku datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta fatwanya tentang apa yang diperdebatkan itu. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat:

"Adakah kamu jadikan jabatan beri air orang haji dan memperbaiki Masjidil Haram, sama dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari yang kemudian, serta berjuang (berjihad) di jalan Allah? Sekali-kali ia tidak sama mereka itu di sisi Allah. Allah tiada menunjuki kaum yang aniaya." (QS At Taubah:19)

Dari Abdullah bin Salman r.a, dia berkata: "aku duduk dalam sekumpulan sahabat Rasulullah SAW. Kami berkata: "Kami tidak tahu amal apakah yang paling utama dan paling disukai Allah. Beritahukan hal itu kepada kami!" Kemudian Allah menurunkan ayat: 

"Telah bertasbih kepada Allah apa-apa yang di langit dan apa-apa yang ada di bumi, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai orang-orang mukmin, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah, kerana kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat. Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang pada jalan-Nya, dengan berbaris-baris, seolah-olah mereka bangunan tembok yang sangat rapat (menjadi satu)." (QS AshShaf: 1-4). 

Dirawikan bahawa seorang lelaki berkata kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku amal yang dapat memenangi jihad!" Rasulullah menjawab: "Aku tidak menemukannya." Kemudian Rasulullah SAW bersabda: 

"Apakah kamu mampu ketika seorang mujahid (pejuang) keluar, lantas kamu pergi ke masjid solat tanpa henti dan berpuasa tanpa berbuka?" 

Lelaki itu berkata: "Siapa yang mampu demikian?" 

Dan Abu Hurairah r.a dia berkata: "Seorang lelaki dari sahabat Rasulullah saw, melalui suatu kaum yang di situ terdapat air yang menyegarkan. Lelaki itu berbicara dalam hatinya: "Kalau aku memisahkan diri dan orang-orang dan aku tinggal di kampung ini.... Tapi aku tidak akan berbuat sebelum minta izin Rasulullah SAW." Kemudian lelaki itu menanyakannya kepada Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW bersabda: 

"Janganlah kamu berbuat demikian. Sesungguhnya salah seorang kamu berjuang di jalan Allah lebih utama daripada solat di rumahnya tujuh puluh tahun. Tidak inginkah Allah mengampunimu dan memasukkanmu ke syurga? Berperanglah di jalan Allah! Siapa terbunuh di atas unta, dalam perjuangan di jalan Allah, pasti dia mendapatkan syurga." 

Bilamana seorang sahabat besar tidak diizinkan oleh Rasuluilah SAW beruzlah beserta kesungguhannya dalam taat dan memberikan kebaikan, bahkan beliau menyuruhnya supaya berjihad, maka bagaimana dengan kita yang meninggalkan jihad dengan ketaatan yang amat sedikit pula, ditambah keburukan yang banyak, tidak tahu hal yang dihalalkan dan rosak pula niatnya? 

Rasulullah SAW bersabda: 

"Ibarat pejuang di jalan Allah, dan Allah Maha Mengetahui orang yang berjuang di jalan-Nya, seperti orang yang berpuasa, yang khusyuk solatnya, yang rukuk dan sujud" 

Dan baginda bersabda lagi; "Siapa yang rela dengan Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rasul, pasti dia mendapatkan syurga." Abu Said al-Khudri merasa hairan, maka berkata: "Ulangilah wahai Rasulullah!" Rasulullah lalu mengulanginya untuk Said, kemudian bersabda: "Yang lebih indah lagi Allah mengangkat dengannya untuk hamba seratus darjat di mana antara dua darjat bagaikan antara langit dan bumi." Said berkata: "Apa itu, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Ialah berjihad di jalan Allah."

Sesungguhya jihad yang paling agung disisi Allah adalah berjuang menegakkan kalimah-Nya dengan harta dan jiwa. Dan jihad di medan perang menentang musuh-musuh Allah sehingga mendapatkan syahid adalah sebenar-benar jihad yang dicintai Allah dan Rasulullah SAW. Mana mungkin ada yang sanggup menggadai usia muda justeru meninggalkan kehidupan dunia yang penuh dengan kenikmatan. Sabda Nabi SAW, "Kebinasaan sebenarnya ialah sibuk mencari dan melonggok harta  serta meninggalkan peperangan. Abu Ayub terus berada di jalan Allah hingga dia dikebumikan di bumi Rom." [HR al Tirmizi]

Sumber: Terjemahan Kitab MUKASHAFAH AL QULUB bab 96